Penghuni surga dibahagikan kepada dua
kelompok. Kelompok pertama ialah orang-orang yang bersyukur. Kelompok kedua
terdiri atas orang-orang yang bersabar.
Demikian ayat terakhir dari QS Al
Imran.
“Wahai orang-orang mukmin, bersabarlah, lipat gandakan kesabaran, dan
siap siagalah dan bertakwalah, pasti kamu sekalian akan menjadi orang-orang
yang beruntung.”
QS Al Imran
Ayat ini secara umumnya mengatakan
kebahagian hanyalah akan dating kepada mereka yang bersyukur dan sabar.
Ia mengutip bahwa Rasulullah pernah
menjelaskan dalam suatu hadis yang sahih bahwa urusan orang mukmin seluruhnya
baik. Apabila mendapatkan kenikmatan mereka bersyukur, itu baik baginya. Bila
mendapatkan ujian dan bersabar, itu juga baik baginya.
Sifat-sifat itu tidak terdapat pada
orang selain mukmin. Oleh sebab itu, para Nabi juga tidak luput mendapatkan
ujian dari Allah SWT. Ujian itu bisa berupa kebaikan atau keburukan. Ketika
diuji dengan kebaikan, para Nabi bersyukur. Apabila diuji dengan keburukan,
mereka harus bersabar.
“Orang-orang yang bersyukur dengan
nikmat juga rezeki yang didapati dan
mereka bersabar bila ditimpa kekurangan juga ujian inilah
yang dikatakan kebahagia dunia dan akhirat sebenar”
Dicontohkannya, Nabi Sulaiman AS
dengan segala kekayaan dan kekuasaannya meminta kepada Allah SWT diberikan
ilham untuk bersyukur. “Wahai Allah, berilah ilham kepadaku untuk senantiasa
bersyukur terhadap nikmat-nikmat yang Kau berikan padaku dan kedua orangtuaku.”
Begitu pula ketika Nabi Ayub AS diberikan
ujian dengan penyakit kulit yang berat, beliau pun bersabar. Hal serupa juga
dialami Nabi Yusuf AS saat beliau dimasukkan ke penjara. Padahal, ia orang yang
baik. Beliau tetap sabar.
Rasulullah juga mencontohkan hal
serupa saat diberi ujian. Saat Rasulullah SAW pergi untuk mengajak kaum Thaif
beriman kepada Allah, beliau diusir dan dilempari batu. Mereka beralasan
hidupnya telah berkecukupan dengan menyembah berhala turun-temurun.
Ketika dilempari batu Rasulullah
SAW tetap tabah dan sabar karena
kesabaran itu baik untuknya. Ketika ia dilempari batu sampai berdarah-darah
oleh kaum Thaif yang dahulu kafir, kemudian malaikat Jibril memberikan
pertolongan dan berkata, “Wahai Muhammad SAW, orang-orang ini kurang ajar,
bagaimana jika dihempap saja mereka dengan dua gunung karena berada di lembah
yang subur?”
Lalu Rasulullah SAW berkata,
“Jangan. Didoakan agar mereka menjadi orang-orang yang baik. Ya Allah,
berikanlah petunjuk kaumku ini. Mereka tidak mengetahui.”
Malah Rasulullah SAW memohon pada
Allah SWT, jika kini mereka tidak mahu mentauhidkan Allah SWT, mungkin nanti, anak2 atau cucu serta keterunan mereka
menerima hidayah Islam.
“Atas kesabaran Rasulullah, saat
ini tidak ada kaum Thaif yang tidak memeluk Islam".
Karena kesabaran dan doa Rasulullah
SAW, menjadikan orang Thaif muslim. Menurutnya, contoh itu menjadi pengingat
bagi muslim tentang pentingnya kesabaran. Allah SWT akan menguji manusia karena
ujian mutlak. Manusia bisa diuji dengan rasa takut, kekurangan harta, atau
banyak hal.
Akan tetapi, dalam menghadapi semua
itu, ujarnya, kita diwajibkan bersabar. Allah SWT akan memberikan kabar gembira
kepada orang bersabar. Bentuknya bermacam-macam, dengan kebahagiaan di dunia
dan akhirat. “Orang-orang yang akan mendapatkannya ialah orang yang ketika
ujian datang pada dirinya, ia berkata sesungguhnya kami milik Allah SWT dan
akan kembali pada Allah.”
Saat manusia bersabar dengan
pelbagai ujian, Allah SWT akan memberikan banyak kebaikan. Pertama, keberkahan dan
ampunan dari Allah SWT. Kedua, kasih sayang dari Allah SWT, seperti kemudahan
dalam hidup dan kemudahan dalam ibadah.
Orang-orang yang bersabar juga akan
mendapat keuntungan besar. Semua rekayasa dan tipu daya dari orang-orang yang
ingin mencelakakan, tidak akan bermanfaat. Malah akan di naikan derajatnya pada paras yang lebih tinggi.
Mengenai sabar, ada bermacam-macam
rupa kesabaran, antara lain kesabaran untuk melaksanakan perintah Allah SWT,
sabar untuk menjauhi larangan Allah SWT, dan kesabaran ketika menghadapi ujian.
Dalam menghadapi ujian Allah SWT, terkadang manusia kurang sabar dan merasa apa
yang ditimpakan sangat berat.