Monday

Kesesatan Syiah Yang Nyata - Apa Syiah Itu????

Saya hanya menyampaikan dari pengetahuan yang sedikit cuma. Renung-renungkan lah " Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda" Jaga lah ahli rumah mu dari Api neraka". Kita di Malaysia menghadapi serangan dari segenap sudut: Bersatulah Muslim Semua!!!

Apakah syiah itu ? Syiah adalah aliran tempelan atau melencung dalam Islam dan Syiah merupakan salah satu dari sekian banyak aliran-aliran melencung dalam Islam. Sedangkan yang dimaksud dengan aliran melencung dalam Islam adalah aliran yang ajaran-ajarannya melencung atau menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, atau dalam bahasa agamanya disebut Ahli Bid’ah yang sebenar. Selanjutnya oleh karena aliran-aliran Syiah itu bermacam-macam, ada aliran Syiah Zaidiyah ada aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah ada aliran Syiah Ismailiyah dll, maka saat ini apabila kita menyebut kata Syiah, maka yang dimaksud adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah yang sedang berkembang di negara kita dan berpusat di Iran atau yang sering disebut dengan Syiah Khumainiyah. Hal mana karena Syiah inilah yang sekarang menjadi penyebab adanya keresahan dan permusuhan serta perpecahan didalam masyarakat, sehingga mengganggu dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita. Tokoh-tokoh Syiah inilah yang sekarang sedang giat-giatnya menyesatkan umat Islam dari ajaran Islam yang sebenarnya. Apa arti kata Syiah menurut bahasa ? Kata Syiah berasal dari bahasa Arab yang artinya pengikut, juga mengandung makna pendukung dan pecinta, juga dapat diartikan kelompok. Sebagai contoh : Syiah Muhammad artinya pengikut Muhammad atau pecinta Muhammad atau kelompok Muhammad. Oleh karena itu dalam arti bahasa, Muslimin bisa disebut sebagai Syiahnya Muhammad bin Abdillah SAW dan pengikut Isa bisa disebut sebagai Syiahnya Isa alaihis salam. Kemudian perlu diketahui bahwa di zaman Rasulullah SAW Syiah-syiah atau kelompok-kelompok yang ada sebelum Islam, semuanya dihilangkan oleh Rasulullah SAW, sehingga saat itu tidak ada lagi Syiah itu dan tidak ada Syiah ini. Hal mana karena Rasulullah SAW diutus untuk mempersatukan umat dan tidak diutus untuk membuat kelompok-kelompok atau syiah ini syiah itu. Allah berfirman : 
 واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا ( العمران:١۰٣) “ Dan berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kalian bercerai berai (berkelompok-kelompok).” 
 Tapi setelah Rasulullah SAW wafat, benih-benih perpecahan mulai ada, sehingga saat itu ada kelompok-kelompok atau syiah-syiah yang mendukung seseorang, tapi sifatnya politik. Misalnya sebelum Sayyidina Abu Bakar di baiat sebagai Khalifah, pada waktu itu ada satu kelompok dari orang-orang Ansor yang berusaha ingin mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Khalifah. Tapi dengan disepakatinya Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah, maka bubarlah kelompok tersebut. Begitu pula saat itu ada kelompok kecil yang berpendapat bahwa Sayyidina Ali lebih berhak menjadi Khalifah dengan alasan karena dekatnya hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah SAW. Tapi dengan baiatnya Sayyidina Ali kepada Khalifah Abu Bakar, maka selesailah masalah tersebut. Oleh karena dasarnya politik dan bukan aqidah, maka hal-hal yang demikian itu selalu terjadi, sebentar timbul dan sebentar hilang atau bubar. Begitu pula setelah Sayyidina Ali dibaiat sebagai Khalifah, dimana saat itu Muawiyah memberontak dari kepemimpinan Kholifah Ali, maka hal yang semacam itu timbul lagi, sehingga waktu itu ada kelompok Ali atau Syiah Ali dan ada kelompok Muawiyah atau syiah Muawiyah. Jadi istilah syiah pada saat itu tidak hanya dipakai untuk pengikut atau kelompok Imam Ali saja, tapi pengikut atau kelompok Muawiyah juga disebut Syiah. Argumentasi tersebut diperkuat dengan apa yang tertera dalam surat perjanjian atau Sohifah At-tahkim antara Imam Ali dengan Muawiyah, dimana dalam perjanjian tersebut disebutkan: 
 هذا ما تقاضى عليه على بن ابى طالب ومعاوية بن ابى سفيان وشيعتهما ( اصول مذهب الشيعة ) Ini adalah apa yang telah disepakati oleh Ali bin Abi Talib dan Muawiyah bin Abi Sufyan dan kedua Syiah mereka. (Ushul Mazhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah) 
 Dengan demikian penyebutan kata syiah pada saat itu memang sudah ada, tetapi hanya dalam arti bahasa dan dasarnya hanya bersifat politik dan bukan landasan aqidah atau mazhab. Adapun aqidah para sahabat saat itu, baik Imam Ali dan kelompoknya maupun Muawiyah dan kelompoknya, mereka sama-sama mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dikuatkan oleh keterangan Imam Ali, dimana dalam suratnya kepada Ahli Amsor, beliau menceritakan mengenai apa yang terjadi antara beliau (Imam Ali) dengan Ahli Syam (Muawiyah) dalam perang Siffin sbb: 
 كان بدء امرنا انا التقينا والقوم من اهل الشام، والظاهر ان ربنا واحد، ونبينا واحد، ودعوتنا فى الاسلام واحد، ولا نستزيدهم فى الاسلام بالله والتصديق برسوله، ولا يستزيدوننا، الامر واحد الا ما اختلفنا فيه من دم عثمان، ونحن منه براء ( نهج البلاغة- ٤٤٨ ) Adapun mas’alah kita, yaitu telah terjadi pertempuran antara kami dengan ahli syam (Muawiyah dan Syiahnya). Yang jelas Tuhan kita sama, Nabi kita juga sama dan da’wah kita dalam Islam juga sama. Begitu pula Iman kami pada Allah serta keyakinan kami kepada Rasulullah, tidak melebihi iman mereka, dan iman mereka juga tidak melebihi iman kami. Masalahnya hanya satu, yaitu perselisihan kita dalam peristiwa terbunuhnya (Kholifah) Usman, sedang kami dalam peristiwa tersebut, tidak terlibat.” (Nahjul Balaghoh – 448) Selanjutnya, oleh karena permasalahannya hanya dalam masalah politik yang dikarenakan terbunuhnya Khalifah Usman RA dan bukan dalam masalah aqidah, maka ketika Imam Ali mendengar ada dari pengikutnya yang mencaci maki Muawiyah dan kelompoknya, beliau marah dan melarang, seraya berkata: انى اكره لكم ان تكونوا سبابين ، لكنكم لو وصفتم اعمالهم، وذكرتم حالهم، كان اصوب فى القول وابلغ فى العذر، وقلتم مكان سبكم اياهم، اللهم احقن دماءنا ودماءهم، واصلح ذات بيننا وبينهم ( نهج البلاغة -٣٢٣) “ Aku tidak suka kalian menjadi pengumpat (pencaci-maki), tapi andaikata kalian tunjukkan perbuatan mereka dan kalian sebutkan keadaan mereka, maka hal yang demikian itu akan lebih diterima sebagai alasan. Selanjutnya kalian ganti cacian kalian kepada mereka dengan : Yaa Allah selamatkanlah darah kami dan darah mereka, serta damaikanlah kami dengan mereka (Nahjul Balaghoh – 323) Demikian pengarahan Imam Ali kepada pengikutnya dan pecintanya. Jika mencaci maki Muawiyah dan pengikutnya saja dilarang oleh Imam Ali. 

Perlakuan syiah melaku aksi gila di Karbala. Ajaran Islam kah ini?   

Ini akibat persenketaan sesam kita, Iraq dicengkam syiah. Siapa yang tolong? Yahudi & USA

Fatwa Imam Khomeini....Imam syiah yg telanjang ketika saat mayatnya diangkat.

Inilah yang berlaku sebanar, Bashar adalah syiah tegar...
Lalu bagaimana dengan orang-orang Syiah sekarang yang mencaci maki bahkan mengkafirkan Muawiyah dan pengikut-pengikutnya, layakkah mereka disebut sebagai pengikut Imam Ali Kembali kepada pengertian Syiah dalam bahasa yang dalam bahasa Arabnya disebut Syiah Lughotan, sebagaimana yang kami terangkan diatas, maka sekarang ini ada orang-orang Sunni yang beranggapan bahwa dirinya otomatis Syiah. Hal mana tidak lain dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka akan hal tersebut. Sehingga mereka tidak tahu bahwa yang sedang kita hadapi sekarang ini adalah Madzhab Syiah atau aliran syiah atau lengkapnya adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyyah). Oleh karena itu, istilah Syiah Lughotan tersebut tidak digunakan oleh orang-orang tua kita (Salafunassholeh), mereka takut masyarakat awam tidak dapat membedakan antara kata syiah dengan arti kelompok atau pengikut dengan aliran syiah atau Madzhab Syiah. Hal mana karena adanya aliran-aliran syiah yang bermacam-macam, yang kesemuanya telah ditolak dan dianggap sesat oleh Salafunassholeh. Selanjutnya salafunassholeh menggunakan istilah Muhibbin bagi pengikut dan pecinta Imam Ali dan keturunannya dan istilah tersebut digunakan sampai sekarang. Ada satu catatan yang perlu diperhatikan, oleh karena salafunassholeh tidak mau menggunakan kata Syiah dalam menyebut kata kelompok atau kata pengikut dikarenakan adanya aliran-aliran Syiah yang bermacam-macam, maka kata syiah akhirnya hanya digunakan dalam menyebut kelompok Rofidhah, yaitu orang-orang Syiah yang dikenal suka mencaci maki Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Sehingga sekarang kalau ada yang menyebut kata Syiah, maka yang dimaksud adalah aliran atau madzhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah. Memang dengan tidak adanya penerangan yang jelas mengenai Syiah Lughotan dan Syiah Madhhaban, maka mudah bagi orang-orang Syiah untuk mengaburkan masalah, sehingga merupakan kesempatan yang baik bagi mereka dalam usaha mereka mensyiahkan masyarakat Indonesia,Malaysia dan seluruh Nusantara ini yang dikenal sejak dahulu sebagai pecinta keluarga Rasulullah SAW.

Saturday

Kitab Al Hikam - Permata Hati Nurani



Kitab Al-Hikam ini merupakan karya utama Ibn ‘Atha’illah, yang sangat populer di Dunia Islam selama berabad-abad, sampai hari ini. Buku ini juga menjadi bacaan utama di hampir seluruh pondok dan mereka yang mendambakan kebersihan jiwa.

Perjalanan jiwa seorang anak manusia dalam mencapai Sang Khalik bukanlah perjalanan mudah. Banyak duri menghadang di jalan yang berliku-liku. Tak hanya itu, hempasan badai juga siap melemparkan seorang salik (penempuh jalan) dari tujuan mulianya. Maka, hanya orang-orang yang berilmu dan berhati baja yang sanggup melewati jalan tersebut, mendaki sampai puncak kemenangan, menghadap Al-Haq Sang Pencipta. Mereka bergeming dari berbagai godaan di dunia, tak mau terjebak dalam kehidupan berbalut syahwat di alam fana.

Kitab Al-Hikam (Petua-petua agung sang guru)Untuk menuntun setiap salik agar tetap bertahan di jalan menuju Sang Khalik itu, ulama besar Syeikh Ibn ‘Atha’illah menghadirkan Kitab Al-Hikam ini. Dengan sandaran utama pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, guru besar spiritualisme ini menyalakan pelita untuk menjadi penerang bagi setiap salik, menunjukkan segala aral yang ada di setiap kelokan jalan, agar kita semua selamat menempuhnya.

Syeikh Ibn ‘Atha’illah as-Sakandari (w. 1309 M) hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mameluk. Ia lahir di kota Alexandria (Iskandariyah), lalu pindah ke Kairo. Di kota inilah ia menghabiskan hidupnya dengan mengajar fikih mazhab Maliki di berbagai lembaga intelektual, antara lain Masjid Al-Azhar. Di waktu yang sama dia juga dikenal luas sebagai seorang “master” (syeikh) besar ketiga di lingkungan tarekat sufi Syadziliyah ini.


Mengenali Beliau:
Syekh Ibn ‘Atha’illah

Nama lengkapnya adalah Syekh Ahmad Ibn Muhammad ibn ‘Atha’illah as-Sakandari. Ia lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648H/1250M, dan meninggal di Kairo pada 1309M. Julukan al-Iskandari atau as-Sakandari merujuk kota kelahirannya itu.

Sedari kecil, Ibn ‘Atha’illah dikenal gemar belajar. Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. Gurunya yang paling dekat adalah Abu Al-Abbas Ahmad ibn ‘Ali al-Anshari al-Mursi, murid dari Abu al-Hasan al-Syadzili, pendiri tarekat al-Syadzili.

Dalam bidang fiqih ia menganut dan menguasai mazhab Maliki, sedangkan di bidang tasawuf ia termasuk pengikut sekaligus tokoh tarekat al-Syadzili.

Ibn ‘Athaillah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab al-Hikam. Buku ini disebut-sebut sebagai magnum opusnya. Kitab itu sudah beberapa kali disyarah. Antara lain oleh Muhammad bin Ibrahim ibn Ibad ar Rundi, Syaikh Ahmad Zarruq, dan Ahmad ibn Ajiba.

Beberapa kitab lainnya yang ditulis adalah Al-Tanwir fi Isqath al-Tadbir, ‘Unwan at-Taufiq fi’dab al-Thariq, miftah al-Falah dan al-Qaul al-Mujarrad fil al-Ism al-Mufrad. Yang terakhir ini merupakan tanggapan terhadap Syaikhul Islam ibn Taimiyyah mengenai persoalan tauhid. Kedua ulama besar itu memang hidup dalam satu zaman, dan kabarnya beberapa kali terlibat dalam dialog yang berkualitas tinggi dan sangat santun. Ibn Taimiyyah adalah sosok ulama yang tidak menyukai praktek sufisme. Sementara ibn ‘Athaillah dan para pengikutnya melihat tidak semua jalan sufisme itu salah. Karena mereka juga ketat dalam urusan syari’at.

Ibn ‘Athaillah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih. Ia menjadi ikutan  bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam bagi para juru nasihat.

Ia dikenal sebagai master atau syaikh ketiga dalam lingkungan tarikat Syadzili setelah yang pendirinya Abu al Hasan Asy Syadzili dan penerusnya, Abu Al Abbas Al Mursi. Dan Ibn ‘Athillah inilah yang pertama menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi keduanya, sehingga khazanah tarikat syadziliah tetap terpelihara.

Meski ia tokoh kunci di sebuah tarikat, bukan berarti aktifitas dan pengaruh intelektualismenya hanya terbatas di tarekat saja. Buku-buku ibn Athaillah dibaca luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, bersifat lintas mazhab dan tarikat, terutama kitab Al Hikam yang melegenda ini.

Thursday

PERISAI MUSLIM - ZIKIR MUNAJAT - PAGI DAN PETANG





Kesibukan dunia sering kali  melalaikan kita,Bulan ini kita sekali didatangi lagi dengan mengingati lahirnya seorang insan, pembawa "Rahmat ke Seluruh Alam". Dunia semakin tua dan semakin banyak fitnah dan mehnah. Rasulullah SAW semasa mikraj mengingatkan kita tentang dunia yang telah begitu tua, di ibaratkan bagai seorang perempuan tua yang bertongkat. 

Tetapi kita masih lagi mencari dunia dan kadang kala kita lupa akan hakikat kehidupan. Tiadalah kita disuruh meninggalkan nikmat didunia dan mencari kebaikan akhirat sahaja. Malangnya kita selalu tersasar dalam mengejar dunia dan sering kali juga kita lupa dalam mengingati Nya. Yang pasti dunia dan alam ini akan lebur menjadi debu,umpama debu-debu diatas tunggul yang akan berterbangan hilang apabila ditiup angin. Begitu juga lah kita ini, tiada apa yang kita bawa bila maut datang menjemput kita, melainkan amal soleh, sedeqah jariah dan doa anak2 yang soleh yang menjadi bekalan buat dipersembahkan kepada sang pencipta.
Menjadi kewajipan di antara kita sesama insan muslim, mengingati antara kita. Disini saya titipkan zikir-zikir yang amat baik kita amalkan, baik yang mukayat (yang ditetapkan waktu) dan tidak mukayat (tiada batas waktu) dan zikir2 sahih yang diamalkan oleh Rasul junjungan selepas solat fardhu. Allah ualam. 

Tuesday

MAULID UR RASUL –Motivasi Ummah


 
MAULID UR RASUL –Motivasi Ummah

Saudara Kaum muslimin,
Hari ini sekali lagi kita mengingati dengan lebih khusus lahirnya seorang insan yang membawa harapan dan cahaya iman juga kebenaran kepada "Alam Semesta Ini". Muhammad SAW  diutuskan Allah SWT sebagai Rasul terakhir yang membawa "Rahmatan lil Alamin" - Rahmat ke seluruh Alam. ( A savior to Mankind and the Universe).
Di dunia yang sudah tua ini umat Islam dimerata tempat didunia terus diuji dengan pelbagai rupa bentuk ujian yang getir serta derita yang tiada nampak noktahnya. Palestin tanah dan bumi dimana ramai para Anbiya (Nabi/Rasul) dilahirkan terus menjadi medan penyembelihan umat Islam. Afghanistan, Suria, Iraq, Selatan Thailand, Selatan Filipina dan Khasmir dimana saudara muslim kita terus di tekan dan dihina dengan pelbagai rupa dan cara. Umat Islam diseluruh dunia diancam dengan pelbagai bentuk penekanan dan ujian yang mengugat keimanan. 
Umum mengetahui, 90% umat Islam didunia adalah mereka yang terus berpegang kepada Sunatullah dan Sunnah Rasullulah SAW - yang lebih dikenali sebagai Ahlul Sunnah Wal Jamaah. Kini kita diancam, golongan munafikin yang jelas pegangan dan anutan mereka yang jauh menyimpang dari petunjuk Allah SWT dan Sunnah Rasullulah SAW. 
Perlakuan kebencian dan permusuhan dari kalangan manusia kafirin yang jelas tidak beriman telah wujud sejak sekian lamanya - dari mulanya Nabi2 diutuskan oleh Allah SWT. Yang pasti ini akan terus berlaku sehingga kiamat. Yang lebih berat lagi adalah ujian dari kalangan mereka yang munafik, yang Islam pada luarannya namun hakikatnya merekalah musuh yang amat menguji kekuatan Ukhwah Islamiah dan mengugah keimanan setiap dari kita umat Islam.

Negara kita Malaysia yang kita cintai ini tidak juga sunyi dari ujian, malah kita dapat melihat akan usaha yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam begitu terang, tanpa segan silu dan berselindung lagi. Pelbagai cara dilakukan buat membangkitkan rasa benci mereka terhadap umat Islam di Malaysia.

Yang menjadikan perkara ini berlaku sudah pasti menjadi satu ujian dari Allah SWT kepada mereka sendiri. Para Alim Ulama diuji dengan kealiman mereka, bila tiada lagi rasa "husnul zan"  atau bersangka baik diantara mereka. Bila mereka ini merasakan mereka lah yang lebih 'wa'la dan "waraq". Hilangnya keutamaan dalam kehidupan beragama. Taksub dan lebih mengutamakan mereka yang sealiran dengan fahaman mereka sahaja.
Lebih menyedihkan mereka rela berbaik sangka pula dengan golongan yang jelas menzahirkan kekufuran mereka - yang terang-terangan menghina Agama Islam itu sendiri. Saban hari ada sahaja provokasi dan penghinaan terhadap umat Islam ditanah air ini. Mereka melakukannya dalam pelbagai cara dan bentuk, melalui laman web, blog-blog, media sosial malah demonstrasi yang kadangkala disertai oleh orang Islam yang begitu jelas kurangnya pemahaman mereka tentang Islam itu sendiri.
Mereka dari kalangan yang jelas kufur ini dibantu oleh segolongan orang Islam yang konon tahu banyak tentang Islam mendokong fahaman2 hak asasi manusia, liberal dan plural. Kemunculan golongan seperti ini dari kalangan orang Islam sendiri menjadi ujian yang mengetirkan kita umat Islam di Malaysia dewasa ini.

Fikir-fikirkan lah...
 
Ini ujian Allah SWT buat kita semua, 

Balik  kita pada bulan Rabiul Awal ini. Sekali kita bersama merenung risalah Nubuwah yang di bawa Muhammad SAW buat membawa sinar dan harapan kepada setiap makhluk dibumi dan dilangit.
Selain daripada bulan Ramadhan yang mubarak begitu juga Rejab, Sya’aban dan Muharram yang menjdai titik mula perkembangan iman dan Islam. Kini tiba pula masanya kita mengenang dan menyingkap kembali akan Rabbiyul Awal yang penuh dengan kesejahteraan. Sejarah terus dikenang kembali buat memberi sumber kekuatan dalam perjunagan kita umat Islam di-akhir zaman.
Di Rabbiyul Awal yang sejahtera ini lahirnya seorang Rasul yang membawa cahaya kemenangan buat menyelamatkan manusia dari terus berada dalam kegelapan,kesesatan dan kejahilan. Lahir nya Junjungan Besar Nabi Muhammad SAW.Walaupun kedatangan dan kehadiran baginda Rasul telah lama berlalu sejak empat belas abad yang lampau, namun Rasul pilihan ini terus di ingati akan cahaya keimanan dan Islam yang dibawa nya bersama kealam dunia yang penuh dengan ketaghutan.
Junjungan besar Rasul SAW terus di ingati, disalawati malah di sebut dalam setiap solat yang didirikan oleh muslim sejati. Kedatangan dan kelahiran baginda Rasul membawa rahmat agung buat seluruh alam lebih lagi kepada manusia yang ingin beriman. Maka kedatangan Rabbiyul Awal sekali lagi mengingatkan kita kepada peristiwa Maulid ur Rasul, satu detik penting yang sentiasa membuahkan sumber dan daya inspirasi kita buat mengukuhkan kekuatan ummah di seluruh jagat maya ini. Maka sudah seharusnya lah kita umat Islam dari pelbagai bentuk jemaah juga harakah dan lebih2 lagi kepada setiap individu muslim mengimbau kembali akan sejarah Maulid ur Rasul.
Maulid ur Rasul menjadi satu titik permulaan yang menjadi ikutan setiap muslim sejati akan peri hidup Rasullulah SAW untuk digarap dalam kehidupan malah seharus dilaksanakan oleh setiap muslim yang sejati juga benar. Uswatun Nabi – atau peribadi Rasulullah SAW, perilaku junjungan besar SAW sejak mula baginda Rasul SAW dilahirkan menjadi sebaik-baik contoh dalam apa juga bidang kehidupan, baik di-zaman kanak2 nya, diwaktu remaja nya,dewasa nya juga malah cara hidup berumah tangga. Kedatangan Nabi SAW, sebagai Rasul penutup ini terus menjadi pegangan kita dalam meniti kehidupan ini baik dalam apa juga bentuk dan keadaannya, baik dalam bidang peradaban manusia.Begitu juga dengan tuntutan sosial juga kemasyarakatan malah dalam memberi contoh teladan bila ada dikalangan mereka yang menjadi pemimpin didalam lingkungan masyarakatnya.
Rasul Junjungan juga telah memberi kita sebagai manusia dan negara harus di tadbir dan ini dapat kita hayati bagaimana kerajaan Islam di tubuhkan di Madinah Al Muawwarah.
Terlalu banyak contoh yang terlalu luhur, tatacara kehidupan, juga fitrah insani yang mesti di ikuti oleh setiap insan muslimin dalam mendambakan kehidupan yang benar benar barakah baik duniawi dan kebahagian di negara abadi (Akhirat).
Saudara Kaum Muslimin,
Kita tumpukan sorotan risalah pada satu bidang yang saya rasa dapat mencakup keseluruhan perjalanan kehidupan di dunia hingga ke Akhirat dengan menambahkan iman juga membina taqwa di dalam setiap jiwa muslim. Sempena menyambut Maulid Ur Rasul SAW untuk tahun 1433H ini marilah kita semua menghayati juga mengambil iktibar akan prinsip-prinsip asas pada bab “Amal Ma’aruf Nahi Mungkar”.
Bidang yang dimaksudkan:
· Mempertingkatkan usaha menerapkan akan segala sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam tatacara kehidupan kita sehari-hari pada setiap perbuatan dan aktiviti yang dilakukan. Uswatan Nabiyyin – sebagai ikutan ummah yang paling penting juga paling terpuji pada bila-bila masa.
Allah SWT telah memperlihatkan banyak sekali suri tauladan yang difirmankan begitu jelas dalam Al Quran perihal mereka yang terdahulu dari kalangan para nabi dan rasul juga manusia pilihan Nya dalam menegakan yang haq. Sekian kali nya kita diberitakan dengan perilaku Nabi Nuh,Nabi Ibrahim,Nabi Musa, Nabi Isa dan dengan lebih terperinci lagi tentang perilaku Rasulullah SAW.Rasul Junjungan sebagai penutup sekelian Rasul utusan Allah SWT yang semestinya menjadi ikutan setiap mereka yang mengaku beriman.
Keluhuran akhlak Nabi Muhammad SAW dan perjuangannya yang hebat untuk menegakan kalimah Allah SWT dimana Islam sebagai “Ad Din”. Didalam hal ini tidak seorang manusia yang dapat menghalusi buat mengunkapkan akan peri hidup Rasulullah SAW yang sungguh sempurna itu. Tiada bandingan buat mengukur akan keperibadian Junjungan Besar Nabi Muhammad SAW, seorang insan kamil yang paling agung. Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul pilihan bukan hanya untuk bangsa arab sahaja atau sebilangan bangsa dizamannya. Rasulullah SAW adalah “rahmatan lil alamin” iaitu pembawa rahmat untuk seluruh alam. Pada ertikata yang lain Rasulullah SAW adalah kepunyaan semua manusia,jin dah seluruh makhluk di-alam maya ini. Risalah iman yang dibawa baginda akan selama nya menjadi pendoman sekelian manusia pada sepanjang masa hinggalah ke akhir zaman.
Hakikat ini adalah sesuai dengan pengakuan Al Quran itu sendiri yang menegaskan bahawa turunnya Rasulullah SAW adalah untuk memancarkan rahmat bagi seluruh alam.
Budi dan akhlak yang terpuji,keluasan akal fikiran, ilmunya,juga kebijaksanaan nya dalam semua bidang kehidupan menjadi bukti yang paling nyata pula. Betapa tidaknya walaupun baginda Rasulullah SAW tidak pernah bersekolah, tidak tahu membaca juga menulis, namun Rasulullah SAW dapat mengarap bentuk dasar-dasar ilmu pengetahuan yang tinggi. Baginda Rasul SAW tidak tahu membaca namun Rasul SAW dapat mengarap satu bentuk bahasa yang tulin dan murni. Baginda Rasul SAW tidak pernah mendengar apa lagi belajar sejarah lampau sebelum kelahirannya namun baginda Rasul SAW tahu akan kisah-kisah zaman terdahulu. Yang pastinya, semua itu didatang kepada baginda Rasul SAW melalui wahyu dari Allah SWT.
Mari pula kita bicarakan tentang berberapa ciri-ciri keungulan peribadi Rasulullah SAW dalam pelbagai aspek tentang kehidupan itu sendiri.
· Sebagai guru dakwah yang pintar, dimana Rasulullah SAW telah menunjukan contoh yang terbaik tentang bagaimana membimbing orang yang bukan Islam agar memeluk agama Islam. Bagaimana dimudahkan jalan untuk mereka memeluk agama islam. Serta memperlihatkan pula suasana yang menyenangkan hingga semakin rasa mendalam rasa cinta seseorang terhadap agama dan saudara –saudara nya dalam Islam.
· Baginda Rasulullah menunjukan akhlak mulia agar di contohi, berakhlak mulia dimana perbuatan jahat tidak seharusnya dibalas dengan kejahatan. Tetapi selalu dibalas dengan sabar dan kebaikan agar demikian itu musuh yang bagaimana jahat sekali pun dapat bertukar menjadi manusia yang baik dan sahabat yang setia. Lagi sunnah Rasulullah SAW yang baik kita contohi ialah memelihara maruah orang lain, sebagimana kita menjaga maruah diri serta keluarga kita sendiri.
· Sesungguhnya memang lah mustahil bagi kita untuk menyamai pada tingkatan taqwa dan iman Rasulullah SAW.Begitu jug akan tatacara kehidupan baginda Rasulullah SAW , tetapi kita harus menanya diri, adakah kita pernah malah adakah kita senantiasa berusaha mengikuti akan sunnah nya. Ada kah kita mengambil tahu malah melakukan sendiri dalam mengerjakan suruhan-suruhan baginda Rasul SAW daripada sunnah-sunnah yang Rasul SAW yang tinggalkan pada kita.
· Kerana secara umumnya kita yang mengaku islam dan beriman ini ditinggalkan atau dibekalkan dengan al-quran dan hadis nabi di mna hadis rasulullah SAW di letakkan selepas al quran. Seharusnya kita kuatkan aqidah kita dengan mengimani akan hadis hadis nabi dan juga apa sunnah sunnah baginda yang mustafq alaih (yang benar dan baik yang membenarkan). Ini dikuatkan oleh firman allah swt dalam mengiktiraf akan keagungan akhlak nabi besar SAW.
· Firman allah SWT di mana ertinya: “sesungguhnya engkau (muhammad) mempunyai akhlak yang agung “
· Jadi sebagai manusia yang dikurnai akal dan seterus iman mengapa pula kita mesti memilih satu suri teladan kehidupan selain daripada Nabi Besar Muhammad SAW . tidakkah ini sudah merugikan dan menderhakai akan satu ketentuan Allah SWT yang pernah berfirman, yang ertinya: “Muhammad itu adalah sebaik2 contoh dan ikutan”.
· Rasulullah SAW bukan lah manusia biasa, tetapi baginda SAW adalah manusia luar biasa yang memiliki ketahanan yang baik urusan badaniyah atau rohaniyah nya, mahu pun keistimewaan dalam kebesaran jiwa dan juga kehebatan akal nya. Hampir hampir semua nya merupakan hal yang sudah tentu mengkagumkan. Rasulullah SAW merupakan suri tauladan yang tinggi dalam tindakannya secara peribadi, dalam penunaiannya terhadap haq haq nya Allah SWT, dalam pereratan hubungannya dengan keluarga , juga saudara saudara atau sahabat serta semua yang pernah bergaul dengan baginda Rasul. Yang juga merupakan cermin benggala yang luhur dalam pembelaan nya terhadap yang hak. Pengorbanannya untuk menegakkan yang haq, tidak ada gentar nya dalam menghadapi apa jua kesukaran yang datang menimpanya, penghalang yang merintanginya dengan sikap yang tegas dan keperwiraan.malahan juga sebagai contoh perihal kepandaian nya dalam siasah perang dan kecerdikannya dalam politik di saat damai, juga di dalam menentukan hukum atau mengambil keputusan, dalam kepimpinan dan taktiknya, juga dalam zuhud nya pada keduniaan serta ketiadaan perhatian pada kebendaan.
· Nabi Muhammad SAW adalah seorang ahli ibadat yang tekun, hakim adil, ahli politik yang ulung, penunjuk yang lurus, sebagai ayah yang penyatun,mahaguru yang berbakti, panglima yang penuh dengan kegemilangan sebagai kawan yang setia, suami yang pandai mengambil hati. Juga sebagai nabi yang soleh yang tidak ada bandingnya di kalangan seluruh umat manusia, baik yang dahulu dan yang akan datang, perihal kesempurnaannya. Rasanya malah sudah tentu tiada sama di kalangan makhluk ini menghampiri persamaanya dengan baginda Rasul di dalam alam semesta ini.
· Dengan berbekal sifat sifat itulah ,maka Rasulullah SAW menjadi pemimpin yang baik yang dapat di banggakan oleh ummah islam dan menjadi percontohan yang bagus dan patut ditiru, keperibadian yang sempurna dapat dirasakan bekasnya, tuntunannya dalam dan berkesan sekali.
· Kehidupannya bukanlah sekadar hidup yang biasa, seharus Nabi Besar SAW menjadi contoh suri teladan yang paling unggul.
· Maka sudah seharus dalam mencapai kehidupan yang benar bererti dan dalam naungan ridho allah SWT uswatun nabi besar SAW hendak lah kita zhahirkan dengan penuh keyakinan supaya segala sesuatu itu menjadi kenyataan. Yakni mengenai cara kita mengikuti dan mengamalkan sabda sabdanya, mencerobohi kelakuan – kelakuannya, meniru akhlak nya dan budi perkertinya , bersiasat di saat perang dan damai.dengan itu insyallah dapatlah kita mencapai tingkat kemanusiaan yang tertinggi sedapat yang kita usahakan.
· Selain daripada Al Quran sebagai sumber peraturan dalam islam, Nabi Besar SAW menjadi manusia pertama yang menerapi dan mempratis peraturan peraturan umum dalam islam. Jadi sunnah nabi Muhammad SAW menjadi sumber rujukan dan contoh tauladan yang paling baik buat membentuk peribadi muslim sejati. Peraturan ini boleh di garis kan secara umum sebagai berikut:
1 .peraturan cara cara peribadatan
2 .peraturan berkeluarga
3.peraturan bermasyarakat
4.peraturan menuju kemodenan
5 .peraturan pengiktirafan hukum
6.peraturan perekonomian
7.peraturan akan tata cara memerintah Negara
8.peraturan melaksanakan siasat.
Semua nya ini dapat diambil pedomannya, dari kitab suci Al Quran sunnah sunnah Rasulullah SAW, dan hal yang telah dilaksana kan oleh khalifah al rasyidin. Sementara itu ada pula yang di dapati dari pendapat dan ijtihad para alim ulama al mujtahidin.
Malah apa jua tata cara dan peraturan yang di ingini oleh islam di dapati daripada peri hidup Nabi SAW, dari sunnah sunnah nya melalui ribuan hadis baginda.Jadi jangan lah lagi kita berlengah dalam menerapkan atau mempraktiskan sunnah Rasul ini. Mungkin agak sukar bagi kita untuk dengan sekali gus menerapkan sunnah sunnah Rasul SAW ini, tetapi kita harus memulakan, sebelum lebih jauh kita di bawa arus kejahilan dan sekular juga oleh sistem taghut di keliling kita.