Sunday

Ramadhan membina taqwa dan iman dalam masyarakat.


[Salam%20Mohamad%20Hata%20Ghazali.gif]

“Jika saja penduduk negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan bagi mereka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi” 
(TQS al-A’raf [7]: 96).

Ayat di atas memang menggunakan penyampaian  berita, tetapi di dalamnya berisi pujian. Sesuai ketentuan ushul fikih, jika suatu berita disertai dengan pujian maka maknanya adalah perintah. Karena itu meski menggunakan cara penyampaian berita, sesungguhnya ayat tersebut memerintahkan penduduk negeri agar mereka beriman dan bertakwa secara bersama-sama dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketakwaan itu bisa direalisasikan oleh setiap individu Muslim dengan jalan senantiasa terikat dengan hukum-hukum Allah SWT di dalam kehidupannya. Caranya adalah dengan menjadikan halal dan haram atau syariah Islam sebagai ukuran dalam hidupnya. Dengan kata lain, yang halal diambil dan dilaksanakan, sementara yang haram dijauhi sejauh-jauhnya.

Ketakwaan bukan hanya harus diwujudkan pada tataran individu, namun juga harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.