Sepanjang sejarah manusia, tidak
ada nama yang kehidupannya diceritakan secara detail seperti kisah ﷺ . Beliau adalah sosok manusia sempurna yang kepribadian dan
tutur katanya penuh hikmah.
Dalam kisah para nabi dan rasul,
banyak diceritakan kisah keseharian maupun mukjizat, Rasulullah ﷺ. Ada satu
kisah yang menggetarkan hati saat Rasulullah ﷺ yang mulia
menangis hingga tangisannya menggoncang 'Arsy, tempat singgasana Allah 'Azza wa
Jalla.
Dikisahkan, ketika itu Rasulullah ﷺ sedang thawaf di Ka’bah, Rasulullah ﷺ mendengar seseorang di hadapannya berthawaf, sambil
berzikir: "Ya Kariim! Ya Kariim.
Rasulullah ﷺ menirunya membaca "Ya Kariim! Ya Kariim!" Orang
itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: "Ya
Kariim! Ya Kariim!" Rasulullah ﷺ yang
berada di belakangnya mengikut zikirnya "Ya Karim! Ya Karim!"
Merasa seperti diolok-olokkan,
orang itu menoleh ke belakang dan melihat seorang laki-laki yang gagah, lagi
tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata: "Wahai orang
tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini
adalah orang Arab badwi? Kalau bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti
engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah ﷺ."
Mendengar kata-kata orang Arab baduwi
itu, Rasulullah ﷺ tersenyum, lalu bertanya:
"Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?"
"Belum," jawab orang itu.
"Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?"
"Saya percaya dengan mantap
atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan
sabdanya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya," kata orang Arab
badwi itu pula.
Rasulullah ﷺ pun berkata kepadanya: "Wahai orang Arab! Ketahuilah
aku ini Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!" Melihat Rasulullah ﷺ di
hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya.
"Tuan ini Nabi Muhammad?"
"Ya" jawab Rasulullah ﷺ. Si Arab
badwi itu pun tunduk mencium kedua kaki Rasulullah SAW.
Melihat itu, Rasulullah ﷺ menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
"Wahal orang Arab! janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu
balasannya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah
mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati,
atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman, dan
membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya."
Ketika itulah, Malaikat Jibril AS
turun membawa kabar dari langit dia berkata:
"Ya Muhammad! Tuhan As-Salam
mengucapkan salam kepadamu dan berpesan: "Katakanlah kepada orang Arab
itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah
akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik
yang kecil maupun yang besar!"
Setelah menyampaikan berita itu,
Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata: "Demi keagungan
serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba,
maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!" kata orang Arab badwi
itu.
"Apakah yang akan engkau
perhitungkan dengan Tuhan?" Rasulullah ﷺ bertanya
kepadanya.
"Jika Tuhan akan
memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa besar
maghfirahnya," jawab orang itu. "Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan
hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luas pengampunan-Nya. Jika Dia
memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa
kedermawanannya!" sambungnya lagi.
Mendengar ucapan orang Arab badwi
itu, maka Rasulullah ﷺ pun menangis mengingat
betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi
janggutnya.
Melihat itu Malaikat Jibril pun
turun kembali seraya berkata:
"Ya Muhammad! Tuhan As-Salam
menyampaikan salam kepadamu, dan berpesan: Berhentilah engkau menangis!
Sesungguhnya karena tangismu, penjaga 'Arsy lupa dengan bacaan tasbih dan
tahmidnya, sehingga Ia bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah
tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya.
Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di syurga
nanti!"
Mendengar kabar itu, orang Arab
badwi lalu menangis karena tak mampu menahan rasa harunya. Betapa tidak, kabar akan menjadi ahli syuga menemani Rasulullah ﷺ tentu dambaan dan cita-cita semua orang.Berkat rahmat Allah
Azza wa Jalla dan kemuliaan Rasulullah ﷺ, orang
Arab Badwi itu menjadi salah satu orang yang beruntung. Semoga kisah ini bolih
menambah kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
kredit: sindonews